Lau Sidebuk-debuk, Pemandian Air Panas Dari Perut Bumi

    

Salah Satu Tempat Pemandian Di Lau Sidebuk-debuk

Halo Semua, Kali ini Saya akan membagikan informasi mengenai tempat wisata sangat menarik untuk dikunjungi .

Lau Sidebuk-debuk adalah tempat wisata Pemandian air panas alami yang terletak di Desa sidebuk-debuk sekitar 10 KM dari Kota Berastagi. 

Dapat di tempuh menggunakan bus besar maupun bus kecil. Tak hanya itu, pemandangan alam disekitarnya juga sangat menakjubkan. Tak heran jika banyak wisatawan lokal dan domestik berbondong-bongong mengunjungi pemandian ini pada hari libur.

Jalan Menuju Sidebuk-debuk

Lau Sidebuk-debuk merupakan objek wisata pemandian air panas yang sumber air panasnya bersumber dari perut bumi sehingga mengandung unsur belerang yang dapat mengobati penyakit kulit. 

Selain itu di Lau Sidebuk-debuk ini tak hanya ada satu tempat untuk mandi tetapi memiliki banyak tempat yang bisa pengunjung pilih.

Di Lau Sidebuk-debuk, Kamu tidak akan menemukan kolam-kolam air panas alami karena banyak masyarakat yang melihat peluang wisata di kawasan ini. 

Sehingga mereka membangun kolam-kolam pemandian air panas yang langsung dialirkan dari sumbernya agar memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pengunjung. 

Kalau Kamu beruntung,Kamu bisa mendapatkan tempat yang indah dengan suguhan pemandangan alam yang luar biasa.

Terkadang ada ritual dari masyarakat setempat bernama Erpangir Ku Lau (Mandi ritual) bertujuan untuk mengusir dan membersihkan diri dari roh-roh jahat dan niat-niat yang tidak baik.

Salah Satu Pemandian di Lau Sidebuk-debuk

Kebanyakan pengunjung di Lau sidebuk-debuk biasanya adalah para pendaki yang baru saja turun dari Gunung Sibayak karena memang letak Lau Sidebuk-debuk berada di kaki Gunung Sibayak. 

Mandi dan berendam di kolam pemandian air panas ini sering dilakukan banyak orang sebagai pengganti mandi sauna, dan tentu saja lebih mengasyikkan karena para pengunjung dapat bersatu dengan alam dan langsung disuguhkan dengan pemandangan hijau dari alam sekitar serta kegagahan gunung Sibayak.

                                                                ©Jelajah Saya