TAHURA Berastagi - Potensi Alam yang Terabaikan di Kabupaten Karo

Dedyzun
0

 

TAHURA BERASTAGI

Berastagi, Sumatera Utara — Taman Hutan Raya (TAHURA) Bukit Barisan di Berastagi adalah salah satu kawasan konservasi yang memiliki potensi besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan sebagai destinasi wisata alam. Namun, di balik segala potensi tersebut, TAHURA Berastagi saat ini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaannya, yang menyebabkan kawasan ini kurang terawat dan kehilangan sebagian daya tariknya.

Keanekaragaman Hayati yang Terancam

TAHURA Berastagi masih menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna, meskipun kondisinya semakin memprihatinkan. Hutan hujan tropis yang dulu lebat dan penuh kehidupan kini menunjukkan tanda-tanda degradasi akibat kurangnya perhatian dan pengelolaan yang baik. Tanaman endemik yang dulunya melimpah kini terancam oleh pembalakan liar dan perambahan hutan.

Satwa liar yang menghuni kawasan ini juga semakin jarang terlihat, dengan beberapa spesies yang mungkin sudah berkurang populasinya akibat hilangnya habitat alami mereka. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, mengingat TAHURA seharusnya berfungsi sebagai kawasan konservasi yang melindungi keanekaragaman hayati.

Wisata Alam yang Kehilangan Pesona

Dulu dikenal sebagai destinasi wisata alam yang mempesona dengan pemandangan perbukitan dan udara sejuk khas Berastagi, TAHURA kini tidak lagi menarik banyak pengunjung. Fasilitas yang minim dan kurang terawat membuat pengunjung enggan datang, ditambah lagi dengan masalah kebersihan yang tidak ditangani dengan baik.

Trekking, berkemah, dan kegiatan alam lainnya masih mungkin dilakukan di sini, tetapi tidak lagi dengan kualitas yang diharapkan oleh para pencinta alam dan wisatawan. Jalur-jalur trekking tidak terawat, dan beberapa area mungkin sudah tidak aman untuk dijelajahi karena kondisi alam yang semakin memburuk.

Kurangnya Dukungan untuk Pendidikan dan Penelitian

TAHURA Berastagi seharusnya menjadi pusat pendidikan lingkungan dan penelitian ilmiah, namun hal ini juga tidak dikelola dengan baik. Kegiatan edukasi dan penelitian yang dulunya rutin dilakukan kini semakin jarang terlihat, akibat minimnya fasilitas dan dukungan dari pihak yang berwenang. Kesempatan untuk belajar tentang keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi di TAHURA semakin hilang, seiring dengan menurunnya kualitas lingkungan di kawasan ini.

Tantangan Pengelolaan dan Harapan Masa Depan

Kurangnya perhatian dan pengelolaan yang baik menjadi masalah utama di TAHURA Berastagi. Pengabaian ini berdampak negatif pada keberlanjutan ekosistem dan potensi wisata kawasan ini. Tanpa intervensi yang serius, baik dari pemerintah maupun masyarakat lokal, masa depan TAHURA Berastagi akan semakin suram.

Namun, masih ada harapan jika langkah-langkah perbaikan segera dilakukan. Dukungan untuk restorasi kawasan, peningkatan fasilitas, dan pengelolaan yang lebih profesional dapat mengembalikan kejayaan TAHURA Berastagi sebagai pusat konservasi dan destinasi wisata alam yang menarik.


JELAJAH SAYA

 

Posting Komentar

0Komentar

Berkomentarlah yang Sopan lagi Santun. Diharapkan untuk tidak meninggalkan link hidup dikolom komentar. Setiap Link Hidup akan dihapus.

Posting Komentar (0)