TAHURA BERASTAGI |
Berastagi,
Sumatera Utara — Taman Hutan Raya (TAHURA) Bukit
Barisan di Berastagi adalah salah satu kawasan konservasi yang memiliki potensi
besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan sebagai destinasi wisata
alam. Namun, di balik segala potensi tersebut, TAHURA Berastagi saat ini
menghadapi tantangan serius dalam pengelolaannya, yang menyebabkan kawasan ini
kurang terawat dan kehilangan sebagian daya tariknya.
Keanekaragaman
Hayati yang Terancam
TAHURA
Berastagi masih menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna, meskipun
kondisinya semakin memprihatinkan. Hutan hujan tropis yang dulu lebat dan penuh
kehidupan kini menunjukkan tanda-tanda degradasi akibat kurangnya perhatian dan
pengelolaan yang baik. Tanaman endemik yang dulunya melimpah kini terancam oleh
pembalakan liar dan perambahan hutan.
Satwa
liar yang menghuni kawasan ini juga semakin jarang terlihat, dengan beberapa
spesies yang mungkin sudah berkurang populasinya akibat hilangnya habitat alami
mereka. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, mengingat TAHURA seharusnya
berfungsi sebagai kawasan konservasi yang melindungi keanekaragaman hayati.
Wisata
Alam yang Kehilangan Pesona
Dulu
dikenal sebagai destinasi wisata alam yang mempesona dengan pemandangan
perbukitan dan udara sejuk khas Berastagi, TAHURA kini tidak lagi menarik
banyak pengunjung. Fasilitas yang minim dan kurang terawat membuat pengunjung
enggan datang, ditambah lagi dengan masalah kebersihan yang tidak ditangani
dengan baik.
Trekking,
berkemah, dan kegiatan alam lainnya masih mungkin dilakukan di sini, tetapi
tidak lagi dengan kualitas yang diharapkan oleh para pencinta alam dan
wisatawan. Jalur-jalur trekking tidak terawat, dan beberapa area mungkin sudah
tidak aman untuk dijelajahi karena kondisi alam yang semakin memburuk.
Kurangnya
Dukungan untuk Pendidikan dan Penelitian
TAHURA
Berastagi seharusnya menjadi pusat pendidikan lingkungan dan penelitian ilmiah,
namun hal ini juga tidak dikelola dengan baik. Kegiatan edukasi dan penelitian
yang dulunya rutin dilakukan kini semakin jarang terlihat, akibat minimnya
fasilitas dan dukungan dari pihak yang berwenang. Kesempatan untuk belajar
tentang keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi di TAHURA semakin
hilang, seiring dengan menurunnya kualitas lingkungan di kawasan ini.
Tantangan
Pengelolaan dan Harapan Masa Depan
Kurangnya
perhatian dan pengelolaan yang baik menjadi masalah utama di TAHURA Berastagi.
Pengabaian ini berdampak negatif pada keberlanjutan ekosistem dan potensi
wisata kawasan ini. Tanpa intervensi yang serius, baik dari pemerintah maupun
masyarakat lokal, masa depan TAHURA Berastagi akan semakin suram.
Namun,
masih ada harapan jika langkah-langkah perbaikan segera dilakukan. Dukungan
untuk restorasi kawasan, peningkatan fasilitas, dan pengelolaan yang lebih
profesional dapat mengembalikan kejayaan TAHURA Berastagi sebagai pusat
konservasi dan destinasi wisata alam yang menarik.
JELAJAH SAYA
Berkomentarlah yang Sopan lagi Santun. Diharapkan untuk tidak meninggalkan link hidup dikolom komentar. Setiap Link Hidup akan dihapus.